Monday, 2 February 2015

                                               KARENA KITA SENDIRIN






yaris tanpa kicauan burung, selain
hanya hujan-hujan berkepanjangan.
Kabut seperti tak pernah sedingin
ini dimusim musim yang
ditinggalkan.
Begitu sepi dan
benarlah apabila terkenangnya hari
akibat pengaruh suatu kejadian.
Namun terlahir sepi, dapat pula
karena seorang anak ditinggal
sahabatnya selamanya dalam
kesendirian.
Maka mereka akan diam, tak
mentertawai tidak juga menentang
jika benar faham kerasnya
kehidupan.
Memilih bersembunyi,
bersandar dibelakang dinding,
menangisi ironi drama pertunjukan
kenyataan.
Semoga lebih dewasa
walau jalan kedewasaan itu harus
melalui bermacam-macam
kesedihan.
Saat dilepas untuk
menyusurinya dan jangan berfikir
temui lagi kasih sayang ataupula






No comments:

Post a Comment